Tweet |
"Prak!", layar bertuliskan
"Boros Baterai" bak pecah dipukul oleh Riadi Sugihtani, Direktur
Marketing Huawei Device Indonesia. Momentum itu meneguhkan mitos bahwa
perangkat Android sangat menguras tenaga baterai dapat diatasi oleh
Huawei. Katakan sebuah film berdurasi dua jam, maka
berdasarkan klaim Huawei itu, perangkat baru Android-nya bisa bertahan
sampai 16 jam.
Faktor daya tahan baterai menjadi kunci utama
peluncuran tiga produk produsen asal Shenzhen, China itu. Masing-masing
dua ponsel high end, yaitu Huawei Honor dan Huawei Vision, sedang produk
tabletnya adalah Huawei MediaPad.
Huawei Honor umpamanya memakai
baterai berkapasitas 1.930 mAH jenis lithium ion. Seri ini memakai layar
4 inci dengan rasio layaknya televisi 16:9.Ponsel Gingerbread ini
menawarkan prosesor 1,4 GHz dengan kamera 8 MP. Kualitas gambar dijamin
lebih baik lantaran penggunakaan HDR (High Dynamic Range) seperti yang
dipakai pada kamera SLR. HDR sesungguhnya mengacu pada tingkat luminasi.
Lompatan lainnya, Huawei telah melengkapi dengan DLNA (Digital Living
Network Alliance) untuk pertama kalinya, dengan begitu pengguna bisa
mensinkronisasi image, video, maupun audio ke perangkat elektronik yang
juga bersertifikasi DLNA.
Seri Vision menampilkan kemampuan lain.
Ponsel yang juga memakai Gingerbread ini ingin menampilkan grafis 3D
yang juga jadi tren di ponsel Android. User interface-nya didukung oleh
SPB Shell. Untuk mendapatkan image 3D yang lebih nyata, layarnya memakai
curved lens cembung. Dengan kamera 5 MP diharapkan mampu menghasilkan
image sesuai dengan peruntukannya. Vision juga tergolong tipis, hanya
setebal 9,9 inci. Di dalamnya menancap chipset Snapdragon 1 GHz.
Setelah
resmi diumumkan seminggu silam, Huawei Device Indonesia juga mengusung
tablet MediaPad. Di Indonesia, sebelumnya Huawei telah memasarkan Ideos
Slim S7 yang cukup laku dengan versi CDMA-nya. Kali ini meski tetap
memakai layar 7 inci, namun berani menyebut sebagai tablet 7 inci yang
pertama memakai OS Honeycomb. Layarnya tak lagi memakai jenis TFT, tapi
digantikan oleh jenis IPS (In-Plane Switching) yang kualitasnya lebih
baik tetapi mampu mereduksi pemakaian tenaga.
Tablet seberat 390
gram ini menampilkan dua kamera (depan dan belakang) masing-masing 5 MP
dan 1,3 MP. Jika Ideos S7 Slim tampil dengan dua pilihan (CDMA, dan
GSM), seri baru ini baru keluar satu versi.
Tiga produk
Breaktrough Series ini sekaligus menjadi bukti bahwa Huawei bukan saja
dikenal sebagai produsen modem dan ponsel low end CDMA. Bahkan untuk
mendukung pemakaian tiga perangkat ini, Huawei telah menyiapkan Hi-Apps
sebuah toko digital aplikasi Android dan sebuah mobile cloud computing bernama Hi-Space.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar